Berbahaya! Penduduk Dunia Tembus Amgka 7 Miliar

Jumlah penduduk dunia sebentar lagi mencapai 7 miliar jiwa. Masyarakat diminta sadar bahwa angka itu ialah tanda bahaya bagi dunia.

"Jumlah yang semakin banyak itu akan menimbulkan dampak juga pada pelaksanaan kehidupan berbangsa," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sugiri Syarief dalam pembukaan Seminar dan Peluncuran Kampanye Dunia dengan 7 Milyar Penduduk di Istana Wakil Presiden, Rabu, 13 Juli 2011.

Menurutnya, dalam perhitungan yang dilakukan Perserikatan Bangsa-bangsa, penduduk dunia bakal menjadi 7 miliar orang pada Oktober 2011. Indonesia berada di urutan keempat negara berpopulasi terbesar -- setelah Cina, India, dan Amerika Serikat -- dengan 237,6 juta orang di 2010. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,49 persen per tahun, yang berarti setiap tahun jumlah populasi membengkak 3,5 juta hingga 4 juta orang.

Pola pertumbuhan penduduk, kata Sugiri, makin hari makin cepat karena lemahnya pelaksanaan program Keluarga Berencana di lapangan. Populasi Indonesia tahun 1920 baru 49,3 juta orang, dan pada 1960 tercatat 93,6 juta jiwa, nyaris berlipat ganda dalam waktu 30 tahun. Kecepatan pertumbuhan kembali melonjak di dekade-dekade berikutnya. Tahun 2000 Indonesia disesaki 206,2 juta jiwa, dan sepuluh tahun berikutnya jumlah penduduk meroket jadi 237,6 juta orang.

Kini jumlah petugas lapangan Keluarga Berencana cuma 24 ribu orang, padahal idealnya 41 ribu orang. Sebab dengan 82 ribu desa di Indonesia, seharusnya dua desa dilayani satu petugas. Karena itulah revitalisasi Keluarga Berencana, menurutnya, makin penting. Lembaganya kini sedang menggencarkan upaya agar kader Keluarga Berencana dan pengguna alat kontrasepsi lebih banyak. "Sekarang tinggal memperbaiki infrastrukturnya," ucapnya.

Kepala Perwakilan United Nations Population Fund Indonesia Jose Ferraris mengatakan perlu ada aksi kongkrit untuk memperbaiki taraf hidup penduduk dunia. "Dunia dalam angka 7 miliar membutuhkan 7 miliar aksi. Mari melakukan aksi sekarang," tuturnya.

Ia berpendapat ada tujuh area kunci untuk itu, yakni memutuskan lingkaran kemiskinan dan ketidaksetaraan, pemberdayaan perempuan, membantu remaja menempa masa depannya, serta memastikan hak kesehatan reproduki bagi semua orang. Tiga lagi ialah menciptakan lingkungan yang sehat bagi bumi, menyiapkan rencana untuk warga lanjut usia, dan membuat perencanaan pertumbuhan perkotaan.

Wakil Presiden Boediono menilai sejatinya dunia masih bisa menampung hingga 9 miliar orang. Namun, lebih baik semua pihak mengupayakan pengendalian penduduk melalui pengembangan teknologi dan institusi yang ada, dengan target bersama yang terpadu.

Komentar

  1. oooh...kalo gitu program KB harus didukung semua pihak ya kak .. dan perlu ditekankan, kalo mempunyai anak bukan berdasar kuantitas, tapi kualitas :)

    BalasHapus
  2. Faiza si ibu bidan, hehehehe
    Mantap komennya :)

    BalasHapus

Posting Komentar