Renungan Arti Hidup (Cek Gan)

.- Andai ku tak menyadari, bahwa hidup ini kan berakhir. Andai juga ku tak mengerti, bahwa sesudah kematian datang, pasti kan ada pertanggungjawaban …..
Mungkin aku tak kan pernah belajar mengabdi kepa Yang Maha Kuasa.
Dan, mungkin aku juga tak kan pernah berbuat yang terbaik dalam hidupku.
.- Andai ku tak menyadari, bahwa berbuat yang terbaik sesungguhnya mendatangkan multi keuntunan sekaligus,
(1) Allah, Tuhan Yang Maha Melihat, senantiasa melihat segala apa yang sudah ku lakukan. (2) Aku merasa bangga, tersenyum dan puas, bahwa aku telah melakukan hal yang terbaik sepanjang hidupku. (3) Berapa banyak orang yang terpuaskan dan mengenangku karena mendapat kebaikan dariku yang berbuat terbaik …..
Jika ku tak menyadari itu semua, tentu aku kan selalu berhitung dalam berbuat [apa untungnya buatku? berapa yang kudapat? ngapai harus cape-cape? idealis amat sih? dan lain-lain].
Tidak… aku harus berbuat yang terbaik, karena hidupku hanya sekali, dan apa yang ku lakukan selama hidupku, sesungguhnya aku sedang menulis sejarah diriku, yang akan dibaca oleh keluargaku dan orang lain sepeninggalku.
.- Andai juga ku tak pernah merenungkan, bahwa asal mula kejadianku, berawal dari tiada, lalu aku ada. Berawal dari lahir tak punya dan tak membawa apa-apa. Berawal dari lahir tak bisa berbuat apa-apa.
Lalu, pantaskah kalau kemudian aku sombong dan congkak karena sedikit kelebihan yang ada padaku? Pantaskah aku jika aku juga sombong tidak mau bersujud dan bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Memberi karunia? Dan, pantaskah juga jika aku kikir dengan kelebihan yang telah aku dapatkan?

Komentar