Pengguna Internet Rata-rata Cenderung Selingkuh

Sebuah penelitian dari jurnal Sexuality & Culture baru-baru ini menemukan fakta awal munculnya perselingkuhan. Hasilnya, hubungan dewasa itu dimulai dari saling mengirim pesan berbau seks antara pria dan wanita yang menjadi kunci utama masalah selingkuh di Amerika Serikat.

Selanjutnya interaksi intim di luar nikah ini akan mengkuti pola pada umumnya. “Mereka bertemu, saling mengirimkan foto, dan foto tanpa busana mereka. Dan jika cocok mereka akan melanjutkan untuk bertemu kembali,” ujar sosiolog, Diane Kholos Wysocki, dalam healthday.com, 24 Juni 2011.

Kesimpulan itu didasarkan pada survei kepada 5.200 pengguna situs perselingkuhan ashleymadison.com. yang memiliki lebih dari 6 juta anggota. Wysocki bekerja sama dengan situs yang bermoto “Life is short, have an affair” ini dengan mem-posting kuisioner berisi 68 pertanyaan.

Responden sebagian besar dibagikan kepada masyarakat kelas atas (dengan pendapatan rata-rata sekitar US$ 86 ribu), sebagian besar lainnya telah menikah (64 persen) dan berpendidikan tinggi (sekitar 70 persen masuk perguruan tinggi). Adapun 6 dari setiap 10 responden adalah laki-laki.

“Survei ini tidak merepresentasikan alasan mengapa orang memilih berselingkuh, padahal mereka telah menikah,” ujar profesor dari University of Nebraska at Kearney ini.

Enam puluh persen wanita dan hampir setengah dari pria mengatakan mereka akan terlibat dalam mengirim foto tanpa busana melalui email atau ponsel. Sekitar tiga perempat pria dan wanita mengakui berselingkuh meski sedang dalam hubungan serius. Lebih dari 8 dari 10 wanita dan dua pertiga pria mengatakan mereka bertemu orang secara langsung setelah pertama kali bertemu secara online.

“Itu menunjukkan banyak orang yang berselingkuh tidak hanya melihat dan berinteraksi secara online. Mereka juga pada akhirnya melanjutkan hubungan perselingkuhan tersebut dengan pertemuan rutin. Bahkan dalam beberapa kasus perselingkuhan tidak lagi dilakukan diam-diam. Mereka berani menggandeng selingkuhannya itu berkalan-jalan di depan publik,” ucap Wysocki.

Menurut Jeffrey T. Parsons, profesor psikologi di Hunter College di New York City, penemuan ini tidak mengejutkan. "Orang-orang akan menggunakan sebuah website untuk mencari perselingkuhan," katanya. Meskipun, mungkin ada beberapa yang hanya menggunakan situs untuk faktor perangsangan dan rasa sensasi bahaya. Internet memang paling memungkinkan dalam memberikan kemudahan mencari "mitra baru".

"Ini hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit," katanya. (tempo)

Komentar