Pemilu Vs The Voice Indonesia


Pemilu sekarang jadi trending topic. Kita gausah bahas Pilkada atau Pilpresnya, Tapi yang menarik disini adalah prosesnya. Lantas hubungannya dengan The Voice Indonesia?

Walau ada yang maju di pilkada dari jalur independen, Namun jumlahnya sangat sedikit karena kebanyakan/mayoritas yang maju di Pilkada menggunakan perahu partai Politik.

Ibarat Pilkada yang melahirkan gubernur/walikota/bupati, The Voice Indonesia akan melahirkan Penyanyi yang bersaing didunia hiburan.

Mari kita cermati hubungannya,

Ketika Audisi The Voice Indonesia, kita dihadapkan pada Blind Audition dimana nantinya akan dihadapkan dengan Juri/Coach yang memilih kita berdasarkan feelingnya bahwa kita memang mempunyai bakat/kelebihan untuk nantinya dipilih menjadi kandidat kuat juara.

Menurut saya, Juri-juri ini ibarat Partai Politik. Partai politik ini menyeleksi orang-orang yang nantinya akan diusung oleh partai dalam Pilkada. Siapapun yang hendak maju harus mampu meyakinkan Partai agar memilihnya.

Belum berhenti disana, Juri yang saya ibaratkan seperti partai politik ini awalnya tidak punya posisi untuk memilih. Si calonlah yang memilih dia akan menentukan siapa yang menjadi Coach bagi dirinya. Dihubungakan dengan partai politik, Calonlah yang menentukan akan mendaftar dimana.

Proses ini berlanjut setelah kita menentukan coach kita. Nah disini juga terdapat kesamaan antara the voice dengan pilkada. Ketika kamu menentukan siapa coach, Posisi kendali kini berada pada coach. Dengan sejumlah orang yang ada, Coach yang tadinya adalah pilihanmu, Akan menyandingkan kamu dengan lawan lainnya untuk diseleksi dan dia sekaligus penentu siapa yang maju ke babak seterusnya.

Sama seperti Pilkada, Ketika kamu masuk dan mendaftar dipartai politik, maka kendali ada pada pimpinan partai untuk mengkompetisikan kamu dengan rekan lainnya untuk diambil tempat terbaik dan diusung di Pilkada.

Seterusnya, Baik coach maupun partai politik akan menentukan pilihannya untuk diadu demi memperebutkan Juara The Voice maupun Gubernur/Walikota/Bupati.

Ya kira-kira kurang lebih begitulah kesamaan antara The Voice dan Pilkada.

Namun ada hal yang perlu diyakini bahwa Suara Terbanyak Belum Tentu Terbaik.
Dan mengakhiri ini izinkan saya berkata, Segala sesuatu harus terjadi dengan izin Tuhan.

Depok.
24-9-15
09.51 WIB

Komentar