Lanjutan Cerpen My Z...


Beberapa Minggu Lalu…

Mba, kok aku makin sayang ya sama dia, Tutur Z. Mba R bilang, yaudah dijalanin aja jangan berantem-berantem, kan lebih enak begitu. Mba R orang yang paling mendukung Z dan W. Sebenarnya mereka bersahabat dengan 2 lainnya, keseluruhan ada 4 orang.

Mba R pernah bercerita soal kejadian diatas kepada W, yang sontak menggemaskan, senang, riang, alay sikap dari W. W memang belum dewasa, Ia selalu bahagia tiap kali mendengar sesuatu yang Indah dari Z. Sejak awal dia juga gatau mengapa menjadikan “Romlah” sebagai semua kenangan permulaan yang sulit dilupakan.

Oya, Romlah adalah istilah yang dipakai mereka saat bisa bercerita banyak dan “berbuat banyak” namun dalam tahap penuh kesadaran. Cerita tentang romlah ada di edisi selanjutnya, karena kan kita berkomitmen untuk menceritakan dari akhir ke awal.

Kenapa? Ga ngerti? Saya tidak memaksa anda mengerti, kata Penulis. Saya terlalu suka melakukan hal yang hanya diketahui Tuhan dan dia saja.

Keseharian Z, saat dikampus w seolah perpanjangan tangan “lelaki halalnya” menjaga, ngingetin makan, shalat, buat dia bahagia Bahasa sederhananya.
Sesekali ucapan menyerah keluar dari mulut mereka keduanya, tapi pertemuan selalu meruntuhkan keinginan pergi dan memaksa bertahan. Kalian gatau karena ga ngalamin sih.

Sedikit tentang perhelatan wisuda yang dialami keduanya. Waktu itu sabtu, tanggal dirahasiakan. W pernah bercerita bagaimana mungkin kejadian itu akan dilupakan, tidak pernah. Ceritanya lebih indah dilamunkan dibanding diceritakan.

Intinya Z dan W pernah merasa sangat dekat sekali, Mereka tanggalkan ego demi “dekat” bahkan tak terusik kantuk. (Saat menulis ini, Penulis membayangkannya sekali lagi setelah seperti biasa dilakukan berkali-kali)

Sebelum hari-hari Wisuda, apa yang terjadi? Ada deh.. tunggu yah….
Makasih udah baca….

Komentar